Perjalanan dari Jakarta ke Pariaman yang memakan waktu dua hari satu malam menjadi pilihan utama bagi beberapa pemudik di Terminal Pulogebang. Biaya tiket pesawat yang tinggi menjadi faktor utama bagi Fadil Rahman dan banyak pemudik lainnya untuk memilih menggunakan bus demi kembali ke kampung halaman.
Pada Rabu siang (26/3/2025), Terminal Pulogebang di Jakarta Timur tidak terlihat terlalu ramai. Hendra Kurniawan, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Terminal Pulogebang, menyebutkan bahwa terminal tersebut biasanya lebih ramai pada pagi dan sore hari. Sebagian besar penumpang yang berangkat adalah pemudik. Hendra juga menyampaikan bahwa hingga siang hari kemarin, lebih dari seribu pemudik sudah diberangkatkan.
“Per siang ini sudah lebih dari seribu yang berangkat, dan kami prediksi jumlahnya akan dua kali lipat pada sore hari, yang memang merupakan waktu puncak keberangkatan di Terminal Pulogebang,” ungkap Hendra.
Menurut Hendra, rute bus jarak dekat yang paling populer adalah Pekalongan, Purwokerto, dan Wonosobo. Sedangkan untuk rute jarak jauh, Surabaya masih menjadi tujuan terbanyak. “Di sini, waktu sibuk adalah pada pagi dan sore hari, dengan hampir 80% pemudik menuju Pulau Sumatera, dan Pariaman menjadi tujuan utama,” tambahnya.
Saat ditemui di Terminal Pulogebang, Fadil Rahman, salah satu pemudik yang menuju Pariaman, menjelaskan bahwa perjalanan dari Jakarta ke Pariaman memakan waktu dua hari satu malam dengan harga tiket sekitar Rp 700 ribu. “Tiket dari sini langsung ke Pariaman harganya Rp 700 ribu,” kata Fadil.
Ketika ditanya mengapa memilih bus daripada pesawat, Fadil menyebutkan bahwa harga tiket pesawat sangat mahal, jauh berbeda dengan tiket bus yang lebih terjangkau. “Ongkosnya mahal sekali, pernah cek harganya Rp 2,5 juta, Rp 2,2 juta, bahkan Rp 1,8 juta, jauh sekali perbedaannya,” ujarnya.
Fadil memilih berangkat lebih awal agar tidak terjebak macet dan bisa menghabiskan waktu lebih lama di kampung halaman bersama keluarganya.