Category Archives: Aktivitas & Atraksi

Bandara Ngurah Rai Catat 5,2 Juta Penumpang pada Triwulan Pertama 2025

Pada triwulan pertama tahun ini, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatatkan 5,2 juta penumpang yang dilayani, dengan rute internasional mendominasi. Rute internasional mengangkut sekitar 3,2 juta penumpang, sedangkan rute domestik melayani sekitar 1,9 juta penumpang.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyatakan bahwa angka penumpang pada triwulan pertama 2025 meningkat 0,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, yang tercatat sebanyak 5,1 juta penumpang.

Dia juga menginformasikan bahwa sepanjang Januari hingga Maret 2025, tercatat 18.489 pergerakan pesawat internasional dan 14.180 pergerakan pesawat domestik.

Syaugi menilai bahwa peningkatan ini menunjukkan bahwa Bali tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan baik lokal maupun internasional. “Peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan bahwa Bali tetap menjadi tujuan utama wisatawan,” ujar Syaugi, dikutip dari detikBali pada Rabu (30/4/2025).

Dia menambahkan bahwa faktor liburan yang terjadi selama periode Januari-Maret 2025, seperti tahun baru, Imlek, Idul Fitri, dan Nyepi, turut berkontribusi terhadap lonjakan penumpang di bandara. “Kami percaya liburan-liburan tersebut berperan penting dalam peningkatan jumlah penumpang,” tambahnya.

Untuk rute domestik, Jakarta (CGK) menjadi rute paling sibuk dengan 940 ribu penumpang, diikuti Surabaya dengan 289 ribu penumpang dan Makassar dengan 105 ribu penumpang. Sementara itu, rute internasional dengan jumlah penumpang terbanyak adalah Singapura, yang melayani 578 ribu penumpang, disusul Kuala Lumpur dengan 378 ribu penumpang dan Melbourne dengan 256.919 penumpang.

Syaugi juga mengungkapkan bahwa Bandara Ngurah Rai kini melayani tiga rute penerbangan baru pada triwulan pertama 2025, yakni Perth (Trans Nusa), Darwin (Air Asia), dan Jedah (Saudia Airlines). Dengan penambahan tiga rute ini, Bandara Ngurah Rai kini melayani total 62 rute penerbangan ke 20 negara, yang terdiri dari 23 rute domestik oleh 12 maskapai dan 39 rute internasional oleh 44 maskapai.

Playground Terbesar PIK 2, Surga Baru Pecinta Claw Machine dan Arcade

Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) kini menjadi tujuan wisata lokal yang digemari warga Jakarta, terutama karena berbagai pilihan hiburan yang ditawarkan. Salah satu daya tarik utamanya adalah playground keluarga terbaru yang terletak di Entertainment District, PIK 2. Tempat ini menghadirkan suasana bermain yang lebih nyaman dan lega, jauh dari keramaian dan kemacetan khas pusat kota.

Cow Play Cow Moo (CPCM), sebuah brand hiburan keluarga ternama dari Indonesia, resmi membuka cabang terbarunya di PIK 2. Lokasinya berada di Blok A6, Jl Rasuna Said, Salembaran, Kosambi, Tangerang. Dengan lebih dari 200 mesin permainan dan wahana arcade terkini, CPCM menawarkan pengalaman bermain yang menyenangkan untuk segala usia. Tersedia juga tiga wahana eksklusif: Kapal Bajak Laut yang mendebarkan, Grand Carousel yang elegan dan cocok untuk berfoto, serta Kereta Cookie yang lucu untuk anak-anak.

Salah satu keunggulan playground ini adalah ruang bermain yang luas dan tinggi, tanpa banyak pilar yang menghalangi, memberikan keleluasaan saat bermain. Ditambah lagi dengan kehadiran mesin Gitadora Drum terbaru dari Jepang yang pertama kali hadir di Indonesia. Para penggemar claw machine juga akan dimanjakan dengan hadiah-hadiah menarik seperti tas resmi dan kotak misteri yang bisa langsung diperoleh saat bermain atau menukarkan tiket. Tempat ini pun digadang menjadi destinasi healing favorit keluarga dan anak muda di akhir pekan.

Spektakuler! Warga Medan Padati Lanud Soewondo Saksikan Atraksi Udara TNI AU

Pangkalan Udara Soewondo Medan menyelenggarakan kegiatan Open Base yang terbuka bagi masyarakat umum sebagai bagian dari latihan Air Refueling dan Training Local oleh TNI Angkatan Udara. Acara yang berlangsung pada Kamis, 17 April 2025 ini disambut antusias oleh ribuan warga yang datang dari berbagai penjuru Kota Medan. Dalam kegiatan ini, TNI AU memamerkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) unggulan, termasuk Pesawat Tempur Taktis Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12, Pesawat Angkut Berat C-130 Hercules milik Skadron Udara 32, dan Helikopter NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6.

Ketiga jenis pesawat tersebut dipajang secara statis di apron Charlie Lanud Soewondo dan menjadi pusat perhatian pengunjung. Tak hanya itu, masyarakat juga disuguhi atraksi udara menakjubkan yang dilakukan oleh pesawat Hawk dan helikopter Super Puma. Aksi manuver di udara tersebut sukses menghipnotis penonton dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, keluarga, hingga para pecinta kedirgantaraan.

Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak, M.Si (Han), hadir langsung dan memberikan keterangan kepada media. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara TNI AU dan masyarakat serta memberikan edukasi seputar dunia penerbangan militer. Dalam sesi tersebut, turut hadir pula Danskadron 12 Letkol Pnb Martono dan Danskadron 32 Letkol Pnb Fandi A. Pulungan, S.T., yang mendampingi jalannya acara.

Selain pertunjukan udara, Open Base ini juga menyediakan pameran alutsista dan area bermain interaktif untuk anak-anak. Semaraknya acara membuktikan bahwa kegiatan seperti ini sangat diminati dan efektif sebagai media komunikasi serta pendekatan TNI AU kepada masyarakat.

Petualangan Unik di Jerman: Destinasi Ikonik yang Tak Boleh Terlewatkan

Bagi Anda yang berencana untuk menghabiskan liburan di Jerman, negeri ini menawarkan beragam tempat wisata yang memadukan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Salah satu landmark paling ikonik adalah Brandenburg Gate yang dulunya menjadi simbol pemisah antara Berlin Barat dan Timur. Dibangun pada abad ke-18, gerbang megah ini menjadi saksi bisu dinamika politik Jerman dan kini menjadi titik temu yang sarat makna sejarah.

Lalu ada Holstentor, sebuah benteng dari bata merah bergaya Gotik yang terletak di kota Lübeck. Didirikan pada tahun 1464, bangunan ini kini difungsikan sebagai museum dan telah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Destinasi selanjutnya adalah Oktoberfest, festival bir terbesar di dunia yang diadakan setiap bulan Oktober di Munich. Festival ini dimulai dari pesta pernikahan Kerajaan Bavaria dan kini menjadi perayaan tahunan yang dipenuhi bir khas lokal dan hidangan tradisional seperti sosis dan sauerkraut.

Tak kalah menarik adalah Frauenkirche, gereja tua yang hancur akibat Perang Dunia II, namun berhasil dibangun ulang pada 1994 dan diresmikan kembali pada 2005. Puing-puing gereja sebelumnya dijadikan monumen anti-perang, menjadi simbol perdamaian dan harapan baru. Kemudian ada Rugen Cliffs, bagian dari Jasmund National Park di Pulau Rugia, yang terkenal dengan tebing kapur dramatis dan pantai pasir putihnya. Terakhir, Neuschwanstein Castle yang berdiri megah di kaki Pegunungan Alpen, menampilkan gaya arsitektur dongeng khas Raja Ludwig II. Tempat-tempat ini menyuguhkan pengalaman yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga memperkaya jiwa.

Menjelajah Kemegahan Istana di Sekitar Paris Selain Versailles

Mengunjungi Paris rasanya belum lengkap tanpa singgah ke Istana Versailles. Situs warisan dunia ini tak hanya menjadi ikon sejarah, tetapi juga simbol kemegahan masa lalu kerajaan Prancis. Berjarak sekitar 45 menit naik kereta dari pusat kota, istana yang dulunya merupakan kediaman keluarga kerajaan ini terkenal dengan arsitektur indah dan taman yang luas. Namun, bagi wisatawan yang sudah pernah ke Versailles dan ingin menjelajah tempat baru tanpa harus jauh-jauh dari Paris, ada beberapa pilihan istana megah lainnya yang bisa jadi alternatif.

Salah satunya adalah Chateau de Fontainebleau, istana dengan sejarah lebih dari delapan abad yang pernah menjadi tempat tinggal Napoleon Bonaparte. Perjalanan ke sana bisa ditempuh dengan kereta dari Gare de Lyon, kemudian disambung dengan bus atau berjalan kaki menikmati kota Fontainebleau. Tak jauh dari sana, sekitar 30 menit berkendara, terdapat Chateau de Vaux-le-Vicomte yang dibangun oleh Nicolas Fouquet. Meski sang pemilik harus berakhir di penjara, keindahan arsitektur dan taman istana ini tetap memukau, bahkan bisa dijelajahi menggunakan kereta golf.

Pilihan lain adalah Chateau de Chantilly yang berdiri megah di dekat arena pacuan kuda. Istana ini dulunya hancur saat Revolusi Prancis dan dibangun ulang, namun pesonanya tetap terasa hingga kini. Terakhir, ada Chateau de Sceaux, istana kecil namun indah yang sangat mudah diakses dari pusat kota. Dengan taman karya André Le Nôtre, tempat ini menawarkan ketenangan dan keindahan yang tak kalah dari Versailles.

Lamin Guntur Ecolodge: Surga Tersembunyi di Pelukan Alam Kalimantan

Terpencil namun memesona, Lamin Guntur Ecolodge terhampar anggun di Desa Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di sini, panorama laut biru yang tenang berpadu indah dengan pantai berpasir putih, menghadirkan ketenangan yang langka. Tak sekadar penginapan, tempat ini adalah persembahan cinta terhadap alam dan warisan budaya Dayak yang kental terasa di setiap sudut bangunan bergaya cottage dari kayu kelapa. Ukiran khas suku Dayak menjadi elemen utama, menjadikan setiap bangunan bukan hanya estetis tapi juga sarat makna sejarah. Nama “Lamin Guntur” sendiri memiliki akar budaya mendalam, merujuk pada rumah panjang khas Dayak dan sosok Raja Guntur Moalam yang dihormati masyarakat adat. Ecolodge ini lahir dari gagasan Ronald Lolang, sosok yang dikenal dalam dunia perfilman Indonesia, namun memiliki cinta mendalam pada tanah kelahirannya. Ia merancang tempat ini sebagai bentuk penghormatan terhadap istri tercinta dan tanah Benua Etam. Tak hanya menawarkan penginapan bernuansa alami, Lamin Guntur juga menyimpan misteri Gua Kelelawar yang tersembunyi di rimbun pepohonan, dulunya dikenal sebagai tempat persembunyian penyelundup. Meski perjalanan menuju lokasi memakan waktu panjang dari Samarinda, semua lelah seolah terbayar lunas saat menyaksikan keindahan dan ketenangan yang ditawarkan. Lamin Guntur bukan hanya destinasi, ia adalah simbol keharmonisan antara alam, budaya, dan cinta yang tak lekang waktu.

Arc de Triomphe: Monumen Megah yang Menjadi Simbol Kejayaan dan Perjuangan

Paris, kota yang dikenal dengan keindahan seni, mode, dan arsitektur, memiliki banyak monumen ikonik, salah satunya adalah Arc de Triomphe. Terletak di pusat kota, di persimpangan Avenue des Champs-Elysées dan Avenue de la Grande Armée, monumen ini dibangun pada tahun 1806 atas perintah Napoleon Bonaparte untuk memperingati kemenangan Prancis dalam Pertempuran Austerlitz. Dengan tinggi 50 meter dan lebar 45 meter, Arc de Triomphe dihiasi dengan relief serta patung bersejarah yang menggambarkan kejayaan Prancis. Puncaknya menawarkan pemandangan menakjubkan yang menghadap ke berbagai sudut kota Paris.

Selain sebagai ikon arsitektur, monumen ini juga memiliki makna mendalam bagi rakyat Prancis. Di bawahnya terdapat makam prajurit tak dikenal yang menjadi simbol penghormatan bagi para pahlawan yang gugur dalam perang. Setiap malam, api abadi dinyalakan di tempat ini sebagai tanda penghormatan yang terus berlanjut. Arc de Triomphe menjadi salah satu destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Paris. Tak hanya turis, warga lokal pun merasa bangga dengan keberadaan monumen ini. Seorang warga bernama Jean-Pierre mengatakan bahwa Arc de Triomphe selalu mengingatkannya pada keberanian serta pengorbanan para pahlawan bangsa.

Namun, belakangan ini monumen bersejarah tersebut juga menjadi saksi aksi protes dan demonstrasi yang menarik perhatian dunia. Pada September 2021, sekelompok aktivis iklim membentangkan kain raksasa di atas monumen ini untuk menyuarakan krisis perubahan iklim. Meski kontroversial, aksi ini membuktikan bahwa Arc de Triomphe tetap memiliki makna kuat bagi masyarakat Prancis dan dunia. Jika berkesempatan mengunjungi Paris, jangan lewatkan momen untuk melihat langsung keagungan Arc de Triomphe dan merasakan atmosfer sejarah yang menyertainya.

Cappadocia, Keindahan Anatolia yang Lebih dari Sekadar Balon Udara

Cappadocia, wilayah bersejarah di Anatolia, Turkiye, semakin populer sebagai destinasi wisata impian. Dikenal dengan pemandangan menakjubkan dan balon udara panas yang menghiasi langit, Cappadocia menawarkan pengalaman luar biasa bagi para pelancong. Namun, daya tariknya tak hanya terbatas pada balon udara. Wilayah ini memiliki lanskap dramatis yang terbentuk dari bebatuan vulkanik lunak dan erosi alami, menciptakan lembah-lembah unik serta gua-gua yang telah digunakan sejak zaman Bizantium sebagai tempat tinggal dan ibadah. Salah satu lokasi bersejarah yang paling menarik adalah Taman Nasional Gerome, yang telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1985. Selain keindahan alamnya, Cappadocia juga menawarkan kekayaan kuliner khas yang menggugah selera. Beberapa hidangan populer yang wajib dicoba adalah Clay Pot Kebab atau Testi Kebab, yang merupakan kebab khas Turkiye yang dimasak dalam pot tanah liat, serta Kayisi Yahnisi, masakan berbahan dasar aprikot manis dan daging yang menghasilkan perpaduan rasa unik. Tidak ketinggalan, Kuru Kaymak, makanan berbahan dasar susu krim yang biasanya disajikan bersama madu, menjadi sajian penutup yang nikmat. Cappadocia juga terkenal sebagai pusat produksi sutera dan kerajinan tangan berkualitas tinggi. Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan karpet sutera serta berbagai pernak-pernik berbahan tanah liat yang menjadi ciri khas daerah ini. Salah satu hal menarik lainnya adalah aroma khas Cappadocia yang berasal dari perpaduan tanah liat dan rempah-rempah, terutama dari berbagai hidangan lokal yang kaya cita rasa. Dengan segala pesonanya, Cappadocia menjadi destinasi wisata yang menawarkan pengalaman tak terlupakan.

Keajaiban Gua di Turki Utara, Destinasi Wisata yang Makin Populer

Wilayah Laut Hitam di Turki utara semakin dikenal sebagai destinasi wisata gua yang menarik banyak wisatawan. Salah satu daya tarik utamanya adalah Gua Cal di Trabzon, yang berhasil menarik lebih dari 150.000 pengunjung pada tahun 2023. Gua ini memiliki jalur pejalan kaki sepanjang 750 meter dan 250 meter, dengan aliran sungai yang menciptakan suasana mistis bagi para pengunjung. Raif Kandemir, seorang ahli geologi, menjelaskan bahwa kombinasi bebatuan vulkanis dengan struktur gua menciptakan air terjun alami yang memukau.

Selain Gua Cal, ada juga Gua Koskarli yang memiliki nilai sejarah tinggi. Gua ini menyimpan artefak dari Zaman Neolitikum, menarik perhatian para arkeolog dari Universitas Teknik Laut Hitam untuk melakukan penelitian. Menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, negara ini memiliki lebih dari 40.000 gua, dengan 30 di antaranya telah dibuka untuk wisatawan. Sisanya masih dapat dijelajahi dengan peralatan khusus dan pemandu wisata.

Di provinsi Gumushane, yang terletak sekitar 100 km di selatan Trabzon, terdapat lebih dari 10 gua yang memiliki nilai historis. Beberapa gua bahkan digunakan oleh peradaban Yunani kuno sebagai permukiman, tempat ibadah, dan gereja. Salah satu yang paling menonjol adalah Gua Karaca, yang memiliki luas 1.500 meter persegi dengan empat ruangan besar. Gua ini menawarkan pemandangan stalaktit, stalagmit, kolom, serta formasi geologi lainnya yang luar biasa.

Menurut data terbaru, lebih dari 100.000 wisatawan mengunjungi Gua Karaca tahun lalu. Kandemir juga menyoroti bahwa masih banyak gua tersembunyi di kawasan tersebut yang belum terjamah. Meskipun aksesnya sulit, gua-gua ini memiliki potensi besar untuk eksplorasi lebih lanjut. Wali Kota Distrik Duzkoy, Selim Celenk, mengungkapkan bahwa wisata gua di Trabzon terus berkembang dan semakin mendorong pertumbuhan pariwisata serta pembangunan daerah.

Minimnya Kepemilikan Paspor di Jepang Ungkap Ketidaktertarikan terhadap Perjalanan Internasional

Ternyata, warga Jepang cenderung tidak antusias untuk bepergian ke luar negeri, terlihat dari rendahnya jumlah pemegang paspor hingga Desember 2024. Data terkini mengungkapkan bahwa hanya sekitar satu dari enam warga Jepang yang memiliki paspor yang masih berlaku, meskipun tren perjalanan internasional mulai menunjukkan pemulihan secara perlahan namun belum mencapai tingkat sebelum pandemi.

Perbandingan dengan Amerika Serikat semakin menegaskan perbedaan ini, di mana lebih dari setengah penduduk AS telah memiliki paspor—lonjakan signifikan dari hanya sekitar 5% pada tahun 1990.

Menurut laporan Kementerian Luar Negeri Jepang yang dikutip VN Express pada Kamis (20/2), hingga Desember 2024 terdapat sekitar 21,6 juta paspor Jepang yang sah, mencakup hampir 17,5% dari total populasi. Sebelum pandemi Covid-19, hampir seperempat warga Jepang sudah memiliki paspor yang valid.

Paspor Jepang, yang setara dengan paspor Korea Selatan dalam hal kekuatan—menduduki peringkat kedua di dunia setelah Singapura—memberikan akses bebas visa ke 190 negara atau destinasi, berdasarkan Indeks Paspor Henley tahun ini.

Kementerian Luar Negeri Jepang pun menyatakan bahwa perjalanan internasional secara bertahap kembali berlanjut setelah masa-masa karantina dan penutupan perbatasan akibat pandemi. Namun, depresiasi nilai mata uang yen—yang mengalami penurunan sekitar sepertiga dalam lima tahun terakhir—merupakan salah satu faktor yang menghambat warga Jepang untuk bepergian ke luar negeri. Selain itu, inflasi dan meningkatnya minat terhadap destinasi wisata domestik turut mempengaruhi keengganan masyarakat Jepang untuk melakukan perjalanan internasional.

Data terbaru ini muncul di tengah rekor kunjungan wisatawan asing ke Jepang, dengan lebih dari 36 juta kunjungan tercatat tahun lalu, banyak di antaranya berbondong-bondong mengunjungi destinasi populer seperti Kyoto.

Pada era keemasan di akhir 1980-an, perjalanan internasional warga Jepang mengalami lonjakan; pada tahun 1990, lebih dari 10 juta orang melakukan perjalanan ke luar negeri, dan angka tersebut meningkat menjadi 20 juta sebelum pandemi. Menurut proyeksi agen perjalanan terkemuka JTB, sekitar 14,1 juta warga Jepang diperkirakan akan bepergian ke luar negeri pada tahun 2025. Dalam pernyataannya pada Januari 2025, studi tersebut mencatat bahwa depresiasi yen yang cukup tajam membuat sebagian warga Jepang menunda rencana perjalanan ke luar negeri, namun diperkirakan jika kondisi pasar mata uang stabil, antusiasme tersebut akan kembali meningkat.