Permainan tradisional di Bali kembali menjadi sorotan sebagai daya tarik wisata yang memikat. Meskipun zaman terus berkembang, empat permainan tradisional ini tetap bertahan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal, menghadirkan pengalaman unik bagi para wisatawan.
- Megala-gala
Megala-gala merupakan salah satu permainan favorit di kalangan anak-anak Bali. Dalam permainan ini, dua tim saling beradu taktik dengan tujuan mengelabui lawan sambil berlari. Kecepatan dan kecerdikan menjadi kunci kemenangan. Permainan ini sering dimainkan dalam acara budaya seperti Jantra Tradisi Bali, menjadikannya tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga media untuk memperkenalkan tradisi kepada generasi muda. Hal ini membuktikan bahwa permainan tradisional dapat menjadi sarana pendidikan budaya yang efektif. - Terompah
Terompah adalah permainan kelompok yang menggunakan alas kaki berukuran besar yang harus dipakai secara bersama-sama. Permainan ini menuntut kerjasama dan koordinasi yang baik antar pemain. Dalam perlombaan terompah, para peserta biasanya mengenakan pakaian tradisional Bali, yang menambah nilai estetika permainan. Keikutsertaan terompah dalam berbagai festival budaya menunjukkan bagaimana permainan sederhana ini dapat mempererat hubungan sosial dan membangun persaudaraan di antara para peserta. - Deduplak
Permainan deduplak menonjolkan keterampilan dan keseimbangan, di mana pemain berlari menggunakan alas kaki dari tempurung kelapa atau kayu. Permainan ini kerap diadakan dalam bentuk estafet dan melibatkan peserta dari berbagai kabupaten di Bali. Selain mengasah fisik, deduplak juga menciptakan suasana kompetisi yang seru bagi anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini menggambarkan bagaimana permainan tradisional mampu mempererat hubungan komunitas melalui kegiatan yang menyenangkan. - Metembing
Metembing adalah permainan sederhana yang menggunakan uang logam dan dimainkan di atas tanah atau pasir. Peserta akan melemparkan koin ke arah lubang kecil yang telah dibuat sebelumnya. Walaupun alatnya sederhana, permainan ini sangat seru dan sering dimainkan oleh anak-anak. Metembing membuktikan bahwa permainan tanpa alat mahal sekalipun dapat memberikan kebahagiaan serta mempererat hubungan pertemanan.
Keberadaan permainan tradisional ini tidak hanya menjaga warisan budaya Bali, tetapi juga menarik minat wisatawan untuk menikmati pengalaman lokal yang otentik. Dengan semakin banyaknya acara budaya yang menampilkan permainan tradisional, diharapkan generasi muda akan lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka. Mengangkat permainan tradisional sebagai bagian dari atraksi wisata dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pariwisata Bali secara keseluruhan.