Durian, buah tropis yang dikenal sebagai “Raja Buah,” telah lama menjadi primadona di berbagai belahan dunia. Dengan aroma khas, rasa manis, dan tekstur daging yang lembut, durian tidak hanya menggugah selera tetapi juga kaya akan nutrisi, seperti vitamin C, vitamin B, magnesium, dan zat besi. Namun, di balik popularitasnya, durian juga dikelilingi oleh berbagai mitos yang terus berkembang di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa mitos tentang durian yang patut diketahui, beserta fakta ilmiahnya.
1. Durian Menyebabkan Kolesterol Tinggi dan Hipertensi
Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi durian dapat memicu lonjakan kolesterol dan tekanan darah tinggi. Faktanya, mitos ini tidak sepenuhnya benar. Penelitian menunjukkan bahwa durian mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang justru baik untuk kesehatan jantung. Sebuah studi dari Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa durian memiliki sifat anti-aterosklerotik, yang membantu mencegah penebalan arteri. Jadi, jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, durian tidak akan meningkatkan kolesterol secara signifikan.
2. Kombinasi Durian dan Alkohol Berbahaya
Ada kepercayaan bahwa makan durian bersamaan dengan alkohol bisa berakibat fatal. Sampai saat ini, tidak ditemukan bukti ilmiah yang dapat mendukung pernyataan tersebut. Namun, kandungan karbohidrat dan serat tinggi dalam durian dapat menyebabkan perut terasa mulas atau kembung jika dikonsumsi berlebihan, terutama bila dibarengi dengan alkohol.
3. Air dari Kulit Durian Menghilangkan Bau Mulut
Salah satu mitos yang cukup populer adalah meminum air garam dari kulit durian dapat menetralisir bau mulut setelah makan durian. Praktik ini berasal dari tradisi masyarakat Tionghoa, yang percaya bahwa air garam dapat mengurangi “panas dalam” akibat durian. Sayangnya, hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini. Meski begitu, banyak orang melakukannya karena efeknya terasa subjektif.
4. Durian Aman untuk Pengidap Diabetes
Mitos ini sepenuhnya keliru. Durian mengandung gula yang cukup tinggi. Hanya dengan mengonsumsi tiga biji durian, seseorang sudah mendapatkan sekitar 20-30 gram karbohidrat, jumlah yang setara dengan setengah kaleng minuman soda. Bagi penderita diabetes, disarankan untuk membatasi konsumsi durian maksimal 1-2 biji per makan agar kadar gula darah tetap terkontrol.
5. Durian Meningkatkan Libido
Durian sering disebut-sebut memiliki sifat afrodisiak yang dapat meningkatkan gairah seksual. Meskipun banyak yang percaya akan hal ini, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan durian benar-benar mampu meningkatkan libido. Klaim ini lebih didasarkan pada keyakinan turun-temurun tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Kesimpulan
Durian memang merupakan buah yang lezat dan penuh nutrisi, tetapi berbagai mitos yang mengelilinginya tidak semuanya benar. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari durian, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar. Memahami fakta di balik mitos-mitos tersebut dapat membantu masyarakat menikmati durian tanpa rasa khawatir. Jadi, nikmati “Raja Buah” ini dengan tetap menjaga kesehatan tubuh Anda!