Libur Lebaran 2025 yang seharusnya menjadi momen puncak kunjungan wisata ke destinasi bahari di Banten, terasa berbeda di Pulau Popole, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Pulau yang biasanya ramai oleh pengunjung lokal hingga luar daerah itu kini terlihat sunyi. Penyebab utamanya diduga berasal dari insiden pencemaran lingkungan beberapa bulan lalu yang membuat ekosistem laut dan pesisir rusak parah.

Kejadian tersebut melibatkan kapal tongkang bermuatan batu bara yang kandas di perairan sekitar pulau. Tumpahan batu bara mencemari air laut yang biasanya jernih dan membuat pasir putih di pulau itu bercampur dengan material hitam pekat. Saat ini, ribuan karung batu bara masih menumpuk di area pulau, yang sebelumnya diperuntukkan untuk pembakaran di PLTU Banten 2 Labuan, tak jauh dari lokasi.

Jamiah, seorang pengunjung asal Cisata, menyatakan kekecewaannya karena Pulau Popole tampak jauh berbeda dari kunjungan sebelumnya. Ia menyebut suasananya tidak nyaman karena masih banyak sisa batu bara. Hal serupa dirasakan Dedi, yang batal turun ke pulau setelah melihat kondisi pantai yang kotor. Ia memilih kembali ke daratan bersama keluarganya karena niat berenang pun urung dilakukan.

Warga dan wisatawan berharap adanya langkah cepat dari pihak terkait agar Pulau Popole dapat kembali bersih dan nyaman. Jika tidak segera ditangani, citra wisata bahari andalan ini bisa meredup, dan keindahan alamnya terancam hilang selamanya.