Tag Archives: Budaya Makan

https://palmtreegallery.com

Dessert, Dari Pajangan Mewah Menjadi Hidangan Manis yang Tak Terpisahkan

Menghadiri sebuah jamuan makan rasanya kurang lengkap tanpa menikmati sajian penutup yang manis. Makanan penutup kini menjadi bagian penting dalam budaya makan, baik dalam acara santai maupun acara formal. Namun, tak banyak yang tahu bahwa kebiasaan menikmati hidangan manis di akhir santapan memiliki sejarah panjang dan menarik. Menurut informasi dari @historia.id, istilah “dessert” berasal dari bahasa Prancis “desservir” yang artinya ‘membersihkan meja’. Pada masa sebelum abad ke-17, seluruh hidangan, mulai dari pembuka hingga penutup, dihidangkan sekaligus tanpa jeda untuk membersihkan meja terlebih dahulu.

Tradisi baru mulai terbentuk pada abad ke-17, di mana makanan penutup disajikan secara khusus setelah hidangan utama selesai. Sejak saat itu, makanan manis mulai dikenal dengan sebutan “dessert”. Pada masa itu, hidangan penutup bukan sekadar untuk dinikmati, tetapi lebih sering menjadi simbol kemewahan. Gula, sebagai bahan utama makanan manis, tergolong sangat langka dan mahal, sehingga hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan. Banyak hidangan penutup kala itu berupa karya seni dari gula yang dibuat untuk dipamerkan, bukan untuk disantap.

Perubahan besar terjadi setelah Revolusi Prancis. Gaya hidup boros dan penuh kemewahan mulai ditinggalkan. Konsep jamuan makan berubah menjadi sistem penyajian bertahap, dikenal sebagai service à la russe, di mana setiap hidangan disajikan satu per satu. Sistem ini menjadi dasar dari tata cara makan formal yang masih digunakan hingga kini, termasuk kebiasaan menikmati dessert sebagai penutup yang manis dalam setiap jamuan.