4 Desa Wisata Menawan di Indonesia yang Memerlukan Perhatian Khusus

Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki berbagai desa wisata yang menyimpan keindahan alam dan budaya yang luar biasa. Di antara banyaknya desa wisata yang ada, ada empat yang memerlukan perhatian lebih agar pengembangan mereka dapat berfokus pada konservasi budaya lokal, pelestarian alam, dan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan pariwisata yang lebih berkelanjutan. Berikut adalah empat desa wisata yang dimaksud:

  1. Desa Wisata Teluk Kiluan di Lampung
    Teluk Kiluan di Lampung terkenal dengan kawanan lumba-lumba yang bermigrasi. Pemandangan alam seperti laguna Gayau dan pantai berbatu juga menjadi daya tarik, namun desa ini menghadapi masalah infrastruktur yang terbatas, kurangnya layanan kesehatan, serta pengelolaan sampah yang belum optimal.
  2. Desa Wisata Wonokitri di Jawa Timur
    Terletak di ketinggian hampir 2.000 meter di atas permukaan laut, Wonokitri menawarkan pemandangan pegunungan yang spektakuler. Selain keindahan alam, desa ini juga kaya akan budaya Suku Tengger. Namun, ancaman kerusakan alam seperti longsor akibat deforestasi menuntut adanya pengelolaan alam yang lebih baik dan praktik agroforestri yang lebih ramah lingkungan.
  3. Desa Wisata Pulau Derawan di Kalimantan Timur
    Pulau Derawan, yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, menghadapi tantangan seperti abrasi pantai dan kepadatan pemukiman. Selain itu, hasil tangkapan laut yang semakin berkurang juga menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius.
  4. Desa Wisata Dayun di Riau
    Terletak di kawasan gambut yang rentan, Dayun di Riau memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, termasuk spesies langka seperti harimau Sumatera. Namun, ancaman dari konversi lahan untuk industri dan kebakaran hutan membuat desa ini membutuhkan perhatian lebih untuk menjaga keberlanjutan ekosistemnya.

Dengan adanya perhatian dan upaya kolaborasi lintas sektor, desa-desa wisata ini tidak hanya akan berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi masa depan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Wakil Gubernur Sumbar Melepas Keberangkatan Jemaah Haji Kloter I Embarkasi Padang dengan Lion Air

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, secara resmi melepas keberangkatan rombongan jemaah Haji Kloter I dari Embarkasi Padang yang akan terbang dengan maskapai Lion Air. Dalam sambutannya, Vasko mengingatkan pentingnya menjaga nama baik Indonesia, serta menyampaikan harapan agar para jemaah mendoakan kemajuan kampung halaman mereka.

Pelepasan jemaah haji kloter pertama ini dilaksanakan di Asrama Haji Padang, yang terletak di Jalan Bakti No 509, Parupuk Tabing, Kec. Koto Tangah, Kota Padang.

Dalam kesempatan tersebut, Vasko menegaskan agar para jemaah Haji asal Padang menjaga nama baik Indonesia, khususnya Sumatera Barat, selama berada di Arab Saudi. Ia juga berharap para calon jemaah Haji senantiasa mendoakan kesejahteraan bagi Sumatera Barat.

“Jagalah nama baik Indonesia dan Sumatera Barat di tanah suci, dan saya juga berharap agar kalian mendoakan agar Sumatera Barat semakin baik,” ujar Vasko kepada para calon jemaah, Jumat (2/5/2025).

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Barat, Mahyudin, mengungkapkan bahwa tahun ini, Embarkasi Padang akan melayani jemaah haji dari dua provinsi, yaitu Sumatera Barat dan Bengkulu. Jumlah jemaah asal Sumatera Barat mencapai 4.613 orang, sementara dari Bengkulu ada 1.634 orang. Selain itu, ada 45 petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan haji kloter ini.

Untuk jemaah asal Bengkulu, sebagian akan terbang melalui embarkasi antara, yaitu tidak melalui Asrama Haji Padang, namun langsung menuju Bandara Internasional Minangkabau untuk melanjutkan perjalanan menuju Arab Saudi.

Di sisi lain, Direktur Operasional Lion Air, Captain Rachmat Diansyah Putra, menyampaikan komitmen maskapai dalam memberikan pelayanan terbaik selama ibadah haji tahun ini, termasuk memperhatikan kebutuhan jemaah lansia dan disabilitas. “Kami memastikan semua prosedur dan fasilitas, termasuk keselamatan dan keamanan, diperhatikan dengan baik,” ujar Captain Rachmat.

Jemaah Haji Kloter I Embarkasi Padang akan terbang menuju Arab Saudi pada Sabtu, 3 Mei 2025, menggunakan pesawat Lion Air Airbus A330-300 dengan nomor penerbangan LMI 3082 pada pukul 17.30 WIB. Total jemaah dalam kloter pertama ini berjumlah 423 orang, termasuk petugas haji.

Masin Lulik: Fenomena Lumpur Sakral di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Masin Lulik, yang terletak di Desa Litamali, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadirkan keunikan alam dan budaya dalam satu kawasan wisata yang menawan. Sekitar 17 kilometer dari ibu kota Betun, tempat ini menampilkan fenomena alam langka berupa bukit lumpur yang secara berkala menyemburkan lumpur bercampur minyak bumi. Kawasan ini juga dikelilingi oleh hutan bakau di Teluk Hasan Maubesi, menambah keindahan dan nilai ekologis yang membuatnya ramai dikunjungi, termasuk oleh wisatawan dari negara tetangga, Timor Leste.

Di lokasi ini terdapat dua bukit lumpur aktif dengan kawah berdiameter dua hingga tiga meter yang mampu memuntahkan semburan lumpur hingga setinggi 30 meter. Saat ini hanya tersisa tiga titik semburan aktif dari belasan titik yang pernah ada, menjadikan fenomena ini semakin istimewa. Akses ke Masin Lulik sudah cukup memadai, dengan jalan rabat beton sepanjang hampir dua kilometer dan tiga kilometer jalan berkerikil. Perjalanan dari pusat kota Betun pun hanya memakan waktu sekitar 20 menit.

Tak hanya menarik dari sisi geologis, Masin Lulik juga sarat nilai spiritual dan adat. Warga setempat menganggap kawasan ini keramat karena diyakini sebagai tempat penyimpanan benda pusaka dan tempat bersemayamnya arwah para leluhur. Pengunjung wajib menaati aturan adat seperti tidak mengenakan alas kaki dan menjaga lisan demi menghormati kesakralan tempat tersebut. Pemerintah daerah tengah mengembangkan destinasi ini secara serius, walau tantangan infrastruktur seperti jalan rusak dan deker masih perlu dibenahi.

Masin Lulik merupakan perpaduan alam dan budaya yang menggugah rasa ingin tahu, cocok untuk mereka yang mendambakan wisata autentik tanpa biaya masuk. Dengan keunikan letusan lumpur, suasana mistis, serta kedekatan dengan jalur lintas negara, destinasi ini siap menyambut siapa pun yang ingin menjelajah pesona tersembunyi NTT.

“Alun-Alun Sidoarjo: Tempat Bersantai yang Menyegarkan dan Menyatukan Komunitas”

Alun-alun Sidoarjo menjadi destinasi yang menyenangkan bagi banyak orang. Sebagai ruang publik yang strategis, alun-alun ini adalah tempat yang sempurna untuk bersantai, berolahraga, atau sekadar melepas penat dari kesibukan sehari-hari. Terletak di Jalan Ahmad Yani, Sidoarjo, Jawa Timur, alun-alun ini dikelilingi berbagai fasilitas penting, seperti kantor pemerintahan, Masjid Agung Sidoarjo, pusat perbelanjaan, dan hotel.

Suasana di alun-alun Sidoarjo sangat asri, dengan pepohonan rindang dan taman bunga yang menyegarkan. Tempat ini menjadi paru-paru kota, menyediakan udara segar bagi pengunjung yang datang untuk jogging atau hanya berjalan santai di pagi hari. Tersedia juga fasilitas olahraga, seperti lapangan basket, voli, dan jalur lari, yang bisa dimanfaatkan warga untuk aktivitas fisik.

Alun-alun ini juga ramah keluarga, dengan area bermain anak yang aman dan menyenangkan, seperti ayunan dan perosotan. Semua fasilitas ini bisa digunakan secara gratis, menambah daya tarik tempat ini. Selain itu, alun-alun Sidoarjo juga populer sebagai lokasi foto Instagramable dan sering menjadi tempat berbagai acara, mulai dari konser hingga upacara kenegaraan.

Saat malam tiba, alun-alun Sidoarjo semakin hidup dengan pertunjukan air mancur yang menari diiringi musik dan lampu warna-warni yang mempercantik suasana. Sebagai tempat wisata gratis, alun-alun ini menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan mempererat semangat kebersamaan antarwarga, menjadikannya tempat berkumpul yang ideal.

Bandara Ngurah Rai Catat 5,2 Juta Penumpang pada Triwulan Pertama 2025

Pada triwulan pertama tahun ini, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatatkan 5,2 juta penumpang yang dilayani, dengan rute internasional mendominasi. Rute internasional mengangkut sekitar 3,2 juta penumpang, sedangkan rute domestik melayani sekitar 1,9 juta penumpang.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyatakan bahwa angka penumpang pada triwulan pertama 2025 meningkat 0,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, yang tercatat sebanyak 5,1 juta penumpang.

Dia juga menginformasikan bahwa sepanjang Januari hingga Maret 2025, tercatat 18.489 pergerakan pesawat internasional dan 14.180 pergerakan pesawat domestik.

Syaugi menilai bahwa peningkatan ini menunjukkan bahwa Bali tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan baik lokal maupun internasional. “Peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan bahwa Bali tetap menjadi tujuan utama wisatawan,” ujar Syaugi, dikutip dari detikBali pada Rabu (30/4/2025).

Dia menambahkan bahwa faktor liburan yang terjadi selama periode Januari-Maret 2025, seperti tahun baru, Imlek, Idul Fitri, dan Nyepi, turut berkontribusi terhadap lonjakan penumpang di bandara. “Kami percaya liburan-liburan tersebut berperan penting dalam peningkatan jumlah penumpang,” tambahnya.

Untuk rute domestik, Jakarta (CGK) menjadi rute paling sibuk dengan 940 ribu penumpang, diikuti Surabaya dengan 289 ribu penumpang dan Makassar dengan 105 ribu penumpang. Sementara itu, rute internasional dengan jumlah penumpang terbanyak adalah Singapura, yang melayani 578 ribu penumpang, disusul Kuala Lumpur dengan 378 ribu penumpang dan Melbourne dengan 256.919 penumpang.

Syaugi juga mengungkapkan bahwa Bandara Ngurah Rai kini melayani tiga rute penerbangan baru pada triwulan pertama 2025, yakni Perth (Trans Nusa), Darwin (Air Asia), dan Jedah (Saudia Airlines). Dengan penambahan tiga rute ini, Bandara Ngurah Rai kini melayani total 62 rute penerbangan ke 20 negara, yang terdiri dari 23 rute domestik oleh 12 maskapai dan 39 rute internasional oleh 44 maskapai.

Menyelami Keajaiban Wisata Nusantara yang Wajib Dikunjungi

Indonesia dikenal sebagai negeri dengan kekayaan alam yang luar biasa dan budaya yang sangat beragam. Selain itu, tanah air kita memiliki deretan tempat wisata menakjubkan yang tersebar di berbagai penjuru. Salah satu destinasi yang patut dikunjungi adalah Pulau Tiga Gili di Nusa Tenggara Barat. Tiga pulau ini, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, menawarkan pengalaman berbeda. Gili Trawangan terkenal dengan fasilitasnya yang lengkap, Gili Meno menjadi pilihan sempurna untuk mencari ketenangan, sedangkan Gili Air memanjakan wisatawan dengan suasana santai dan berbagai aktivitas air.

Selanjutnya, terdapat Desa Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur yang dikenal sebagai “kampung di atas awan”. Berada di ketinggian 1.200 mdpl, desa ini menawarkan pemandangan menakjubkan lengkap dengan kabut tipis yang menyelimuti hijaunya alam sekitar. Tidak jauh dari sana, Labuan Bajo menjadi pintu gerbang menuju keajaiban Pulau Komodo, dengan Pulau Padar dan Goa Batu Cermin sebagai daya tarik tambahan.

Kalimantan Tengah menawarkan Taman Nasional Tanjung Puting, habitat alami orang utan dan ratusan spesies satwa lainnya. Selain itu, Kepulauan Mentawai di Sumatra Barat menjadi surga bagi para peselancar dunia berkat ombaknya yang menantang. Tak ketinggalan, Taman Laut Banda di Maluku menyajikan keindahan bawah laut dengan lebih dari 300 jenis terumbu karang dan ratusan spesies ikan. Keindahan alam Indonesia memang tiada duanya, menjadi bukti nyata kekayaan yang harus terus dijaga dan dibanggakan.

Playground Terbesar PIK 2, Surga Baru Pecinta Claw Machine dan Arcade

Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) kini menjadi tujuan wisata lokal yang digemari warga Jakarta, terutama karena berbagai pilihan hiburan yang ditawarkan. Salah satu daya tarik utamanya adalah playground keluarga terbaru yang terletak di Entertainment District, PIK 2. Tempat ini menghadirkan suasana bermain yang lebih nyaman dan lega, jauh dari keramaian dan kemacetan khas pusat kota.

Cow Play Cow Moo (CPCM), sebuah brand hiburan keluarga ternama dari Indonesia, resmi membuka cabang terbarunya di PIK 2. Lokasinya berada di Blok A6, Jl Rasuna Said, Salembaran, Kosambi, Tangerang. Dengan lebih dari 200 mesin permainan dan wahana arcade terkini, CPCM menawarkan pengalaman bermain yang menyenangkan untuk segala usia. Tersedia juga tiga wahana eksklusif: Kapal Bajak Laut yang mendebarkan, Grand Carousel yang elegan dan cocok untuk berfoto, serta Kereta Cookie yang lucu untuk anak-anak.

Salah satu keunggulan playground ini adalah ruang bermain yang luas dan tinggi, tanpa banyak pilar yang menghalangi, memberikan keleluasaan saat bermain. Ditambah lagi dengan kehadiran mesin Gitadora Drum terbaru dari Jepang yang pertama kali hadir di Indonesia. Para penggemar claw machine juga akan dimanjakan dengan hadiah-hadiah menarik seperti tas resmi dan kotak misteri yang bisa langsung diperoleh saat bermain atau menukarkan tiket. Tempat ini pun digadang menjadi destinasi healing favorit keluarga dan anak muda di akhir pekan.

Liburan Musim Semi di Jepang: Lebih Dari Sekadar Sakura!

Musim semi di Jepang selalu identik dengan keindahan bunga sakura yang bermekaran, menampilkan warna-warna yang cantik dan memukau. Bunga sakura biasanya mulai mekar antara bulan Maret hingga Mei. Salah satu cara untuk menikmati keindahannya adalah dengan melakukan hanami, yaitu duduk atau piknik di bawah pohon sakura. Namun, Jepang menawarkan lebih dari sekadar bunga sakura, dengan berbagai destinasi menarik yang bisa kamu jelajahi di musim semi ini.

Salah satu festival yang paling terkenal adalah Festival Bunga Sakura di Taman Ueno, Tokyo. Festival ini adalah salah satu yang terbesar di Jepang, di mana kamu bisa menikmati pemandangan pohon sakura di sepanjang jalan utama taman. Selain menikmati keindahan bunga, pengunjung juga bisa berpartisipasi dalam berbagai aktivitas seperti wahana air, berburu kuliner, hingga melihat landmark Komainu.

Di sisi lain, jika kamu menyukai salju dan olahraga musim dingin, Hokkaido adalah pilihan tepat. Meskipun sudah memasuki musim semi, Hokkaido tetap dingin dan bersalju, sehingga kamu masih bisa menikmati ski di Niseko, resor ski yang terkenal. Hokkaido juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan serta resor-resor yang mudah dijangkau dari Bandara New Chitose.

Selain itu, Taman Bunga Ashikaga di Tochigi adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Di sini, kamu bisa menikmati bunga wisteria yang bermekaran indah dengan warna ungu, putih, dan kuning. Pada malam hari, taman ini berubah menjadi “Taman Bunga Cahaya” yang memukau dengan lampu-lampu indah yang menghiasi seluruh taman.

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Jepang tanpa mencoba kuliner khas musim semi. Mochi sakura, mochi dengan rasa kacang merah yang dibungkus daun sakura, adalah salah satu camilan musim semi yang wajib dicoba. Kamu juga bisa mengikuti kelas memasak di Tokyo dan membuat wagashi berbentuk sakura yang lembut, sebuah pengalaman budaya yang unik.

Menikmati Hidangan Laut Lezat di Pulau Tidung: Destinasi Kuliner Wajib

Seiring dengan berkembangnya sektor pariwisata di Pulau Tidung, salah satu daya tarik yang semakin populer adalah wisata kuliner, khususnya hidangan laut yang menjadi andalan kawasan ini. Jembatan Cinta, yang merupakan simbol ikonik Pulau Tidung, mulai dikenal luas sejak tahun 2009, menarik banyak wisatawan yang datang untuk menikmati liburan.

Masripah (48), pemilik Warung Makan Weni, memulai usahanya di dekat Jembatan Cinta pada waktu yang bersamaan dengan pembukaan tempat tersebut. Usahanya langsung mendapat sambutan positif, dengan sebagian besar pelanggannya adalah wisatawan.

Namun, persaingan yang ketat memaksanya untuk pindah ke area pemukiman. Meskipun demikian, kedainya tetap diminati oleh pelanggan lama.

“Ada juga wisatawan yang datang dengan agen perjalanan, namun kebanyakan datang secara mandiri, ingin memilih ikan segar sendiri,” kata Masripah.

Selain wisatawan lokal, banyak juga turis mancanegara yang mengunjungi kedainya, terutama saat perayaan Lebaran.

“Pada hari pertama dan kedua Lebaran, kedai saya sangat ramai. Tapi pada hari ketiga, saya tutup karena sedang merayakan pernikahan anak bungsu saya,” jelasnya.

Awalnya, Masripah tidak menyadari betapa banyaknya orang yang mengantre di depan kedainya. Dia tengah sibuk dengan persiapan pernikahan anaknya. Namun, cucunya memberitahunya bahwa ada banyak orang yang menunggu untuk memesan ikan bakar.

“Saat itu, cucu saya bilang ada banyak orang yang menunggu, mereka tidak percaya kalau kedai kami tutup,” ungkapnya.

Kedai Masripah biasanya ramai pada akhir pekan, dengan wisatawan yang datang menikmati hidangan laut. Setiap akhir pekan, ia menyiapkan sekitar 20 kg ikan untuk dibakar. Pada libur panjang, ia bahkan membutuhkan hingga tiga kulkas berkapasitas 50 kg untuk menyimpan berbagai jenis ikan, udang, dan cumi-cumi.

“Kadang rombongan bisa datang hingga 50 orang. Kami juga bisa mengantarkan pesanan mereka ke homestay,” ujarnya.

Banyak pelanggan setia yang sudah tahu tentang layanan ini dan sering memesan ikan dalam jumlah besar, bahkan sampai 5 kg, untuk dikirim ke penginapan mereka. Bahkan, pesanan terkadang menumpuk hingga larut malam, hingga pukul 2 pagi.

“Pengunjung tetap datang karena rasanya berbeda. Meskipun ada banyak tempat makan ikan bakar, bumbu di sini memang khas,” tambahnya.

BRI telah menjadi pendukung utama usaha Masripah, yang telah mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama tiga tahun berturut-turut.

“Pinjaman pertama sebesar Rp 50 juta, yang kedua juga sama, dan yang ketiga Rp 40 juta,” jelasnya.

Dengan bantuan BRI, kedai seafood ini menjadi bukti nyata bagaimana lembaga keuangan tersebut mendukung UMKM lokal. Meskipun permintaan tinggi, harga ikan bakar di kedainya tetap terjangkau, sekitar Rp 120 ribu per kilogram, dengan ikan segar dan bumbu yang khas.

Bersama tiga karyawan dan keluarga, Masripah terus berusaha mengembangkan bisnisnya meskipun menghadapi tantangan, seperti biaya sewa tanah yang mencapai Rp 12 juta per tahun. Pinjaman yang diberikan oleh BRI sangat mempermudah kelancaran operasional usahanya.

“Saya sangat berterima kasih pada BRI, karena mereka telah membantu memberikan modal usaha,” ujarnya.

Panca Haryono, SPV Unit Kencana Pluit yang bertanggung jawab atas nasabah di Kepulauan Seribu, menyebutkan bahwa Pulau Tidung sangat bergantung pada industri pariwisata.BRI kini semakin memudahkan akses bagi pelaku UMKM di pulau-pulau tersebut dengan layanan Teras BRI Kapal, yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan modal usaha langsung dari pulau.

“BRI memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan usaha warung dan potensi pariwisata di kawasan ini,” tambahnya.

Dengan pendekatan yang demikian, BRI terus memberikan dukungan yang signifikan bagi perekonomian lokal, terutama sektor pariwisata di Pulau Tidung.

Desa Wisata Bali: Potensi Tersembunyi yang Menarik Perhatian Wisatawan

Keindahan desa wisata di Bali semakin menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tak hanya karena pesona alamnya, tetapi juga karena tradisi, adat, dan budaya khas yang dimiliki oleh masing-masing desa. Kuliner lokal yang menjadi ciri khas desa juga turut memperkaya pengalaman wisata, menjadikannya daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata, I Made Mendra Astawa, menjelaskan bahwa banyak wisatawan yang memilih desa wisata karena pada umumnya mereka tidak dikenakan biaya masuk. Hanya beberapa desa seperti Penglipuran di Bangli dan Tenganan di Karangasem yang menerapkan biaya masuk. Mendra Astawa juga menyebutkan bahwa salah satu kendala dalam pengembangan desa wisata adalah pengelolaan yang masih belum optimal. Beberapa desa, misalnya, hanya mengandalkan daya tarik air terjun, padahal mereka memiliki potensi lain seperti kuliner atau area persawahan yang bisa dijadikan paket wisata lengkap.

Ia menambahkan bahwa hampir setiap desa di Bali memiliki potensi yang besar, namun masalahnya adalah banyak desa yang hanya mampu mengembangkan satu daya tarik saja. Untuk itu, dibutuhkan pelatihan SDM yang kuat agar desa-desa ini bisa berkembang dan mengelola potensi mereka dengan lebih maksimal. Mendra Astawa berharap agar semua pihak terkait memberikan pelatihan dalam tata kelola desa wisata sehingga potensi yang ada bisa dimanfaatkan dengan baik, yang pada akhirnya akan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Bali.