Tag Archives: UMKM Lokal

https://palmtreegallery.com

Libur Lebaran Meriah di MD Land Bengkulu: Serbuan Wisatawan dan UMKM

Libur Idulfitri 1446 H menjadi momen istimewa bagi destinasi wisata MD Land di Bengkulu. Selama masa libur, kawasan wisata ini mencatat lonjakan jumlah pengunjung yang signifikan, dengan rata-rata harian mencapai 5.000 hingga 6.000 orang. Owner MD Land, Letisia, menyampaikan pada Rabu, 9 April 2025, bahwa sekitar 80 persen dari pengunjung datang dari luar daerah, terutama dari Sumatera Selatan dan Jambi. Hal ini menandakan MD Land semakin populer sebagai tujuan utama berlibur saat musim liburan.

Letisia mengungkapkan bahwa keberhasilan ini didorong oleh beragam wahana menarik yang ditawarkan, seperti Rainbow Slide, Banana Boat, Donat, Jet Ski, Bebek Air, Boom Boom Car, ATV, dan Surfing. Wahana-wahana ini selalu ramai oleh wisatawan sejak pagi hingga sore. Selain menyediakan hiburan, MD Land juga memberdayakan pelaku UMKM, termasuk dari luar daerah, untuk menyajikan aneka kuliner khas, mulai dari makanan berat hingga seafood bakar, dan dilengkapi dengan restoran milik pengelola.

Fasilitas akomodasi turut melengkapi kenyamanan wisatawan. MD Land memiliki guest house dengan 14 kamar yang tarifnya dibanderol Rp300 ribu per malam pada hari biasa dan Rp500 ribu saat akhir pekan. Letisia juga menyebut bahwa wisatawan mancanegara turut menikmati liburan di tempat ini. Lebih dari sekadar tempat rekreasi, MD Land memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku usaha dan masyarakat sekitar, menjadikannya destinasi unggulan di Provinsi Bengkulu.

https://palmtreegallery.com

April Meriah: Jelajahi Warna-Warni Festival Budaya di Karisma Event Nusantara 2025

Bulan April 2025 akan dipenuhi oleh kemeriahan budaya melalui Karisma Event Nusantara (KEN), yang akan menyuguhkan deretan festival menarik di berbagai penjuru Indonesia. Festival ini tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah pelestarian budaya, seni, serta promosi kuliner khas daerah. Bagi yang sedang merencanakan liburan Lebaran, inilah momen tepat untuk menikmati suasana lokal yang kaya warna.

Di Palabuhanratu, Festival Hari Nelayan akan berlangsung dari 20 April hingga 31 Mei dengan menampilkan upacara adat, lomba mancing tradisional, hingga bazar kuliner. Kota Bima pun tak kalah menarik dengan Festival Rimpu Mantika pada 24-26 April, yang menonjolkan budaya dan kuliner dari Bima dan daerah lain seperti Sumbawa, NTT, hingga Palembang. Pecinta kuliner bisa merapat ke Makassar Culinary Night pada 25-27 April, di mana ragam hidangan lokal dan kekinian akan memanjakan lidah di Monumen Mandala.

Sementara itu, Kota Solo kembali hadir dengan Solo Menari pada 29 April, menyambut Hari Tari Sedunia dengan tema yang mengangkat pentingnya harmoni alam dan seni. Tak ketinggalan, Festival Semarapura di Klungkung, Bali pada 28 April sampai 1 Mei akan menampilkan seni tradisional, pertunjukan tari, dan kuliner khas daerah dengan semangat ramah lingkungan.

KEN 2025 tak sekadar hiburan, melainkan juga momentum untuk lebih mengenal kekayaan budaya bangsa. Jadi, apakah kamu siap menikmati serunya festival-festival Indonesia di bulan April ini?

Titian Mangrove Pesinghong, Wisata Baru di Alor yang Perpaduan Alam dan Edukasi

Pemerintah Kabupaten Alor resmi meluncurkan destinasi wisata baru bernama Titian Mangrove Pesinghong yang berlokasi di Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara. Peresmian tempat wisata ini dilakukan langsung oleh Bupati Alor, Iskandar Lakamau, pada 15 Maret lalu. Pembangunan Titian Mangrove Pesinghong merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat setempat dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Alor sebagai upaya dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove serta meningkatkan potensi wisata daerah.

Lurah Mutiara, Jermias Imanuel Maitia, mengungkapkan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya ekosistem mangrove bagi keseimbangan lingkungan. Wisatawan yang datang tidak hanya dapat menikmati keindahan hutan mangrove yang masih alami, tetapi juga mendapatkan wawasan mengenai manfaatnya dalam mencegah abrasi, menjadi habitat bagi berbagai spesies, serta menjaga kualitas udara dan air. Selain itu, konsep ekowisata ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menyediakan beragam produk pangan dan kerajinan lokal.

Jermias menjelaskan bahwa wisatawan yang berkunjung akan disuguhkan pengalaman menarik dengan berjalan di atas titian kayu yang membentang di tengah rimbunnya pohon mangrove. Selama perjalanan, pengunjung dapat melihat langsung keanekaragaman hayati yang hidup di ekosistem tersebut, seperti berbagai jenis burung, ikan, dan biota laut lainnya. Keberadaan wisata ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal, tetapi juga berpotensi menarik wisatawan dari luar daerah untuk datang dan menikmati pesona alam yang ditawarkan.

Selain sebagai destinasi wisata, Titian Mangrove Pesinghong juga memiliki fungsi strategis dalam mendukung program konservasi lingkungan. Oleh karena itu, Jermias berharap semua pihak dapat mendukung promosi dan pengembangan wisata ini agar semakin dikenal luas. Dengan lokasinya yang strategis di jantung Kota Kalabahi, ia optimistis Titian Mangrove Pesinghong akan menjadi salah satu ikon wisata unggulan di Kabupaten Alor yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.