Tag Archives: Minuman

https://palmtreegallery.com

Kopi dengan Kayu Manis: Begini Takaran yang Benar untuk BB Ideal

Kayu manis, salah satu rempah yang sering digunakan dalam masakan, ternyata juga memiliki manfaat luar biasa jika ditambahkan ke dalam kopi. Tak hanya menambah cita rasa dan aroma yang sedap, kayu manis juga bisa memberi manfaat kesehatan, termasuk membantu menurunkan berat badan. Namun, agar manfaatnya maksimal, takaran penggunaannya perlu diperhatikan dengan cermat.

Menambahkannya ke dalam secangkir kopi bisa meningkatkan kadar antioksidan dan polifenol, yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kayu manis memiliki potensi untuk menurunkan kadar gula darah, memotong lemak tubuh, serta memperlambat proses penuaan.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Times of India (19/11/2024), penambahan kayu manis sekitar 1,5 gram per hari, yang setara dengan setengah sendok teh, dapat mengurangi lingkar pinggang hingga 1,68 cm. Namun, lebih dari itu, tidak memberikan efek tambahan. Hal ini menunjukkan bahwa penting untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi rempah ini.

Selain mengurangi lemak dan menurunkan gula darah, kayu manis juga mengandung serat yang bermanfaat. Satu sendok teh kayu manis mengandung sekitar 1,6 gram serat, yang dapat membantu mencukupi kebutuhan serat harian serta meningkatkan rasa kenyang. Dengan demikian, kayu manis bisa menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin mengontrol berat badan dengan cara alami.

Namun, perlu diingat bahwa kayu manis, meskipun memberikan banyak manfaat, tidak dapat menurunkan berat badan secara instan atau dalam jangka panjang jika tidak diimbangi dengan pola makan yang seimbang dan rutin berolahraga. Kayu manis hanya berfungsi sebagai tambahan yang mendukung upaya penurunan berat badan.

Penting untuk memperhatikan takaran saat menggunakan kayu manis. Idealnya, takaran yang disarankan adalah seperempat hingga setengah sendok teh. Mengonsumsi kayu manis dalam jumlah berlebihan bisa berisiko, seperti mengiritasi mulut atau bibir, bahkan menyebabkan luka. Terlebih lagi, jenis kayu manis Cassia, yang sering ditemukan di pasaran, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat berbahaya bagi kesehatan hati. Selain itu, bagi penderita diabetes yang mengonsumsi obat, kayu manis dapat meningkatkan risiko gula darah yang terlalu rendah.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, disarankan untuk menggunakan kayu manis utuh daripada bubuk yang sudah dihaluskan. Kayu manis utuh lebih terjaga kemurniannya, sementara bubuk kayu manis kadang mengandung bahan tambahan yang mengurangi efektivitasnya.

Jadi, jika Anda ingin menikmati kopi yang lezat sekaligus menambah manfaat kesehatan, jangan ragu untuk menambahkan kayu manis. Namun, pastikan untuk memperhatikan takaran yang tepat dan memilih kayu manis yang berkualitas untuk mendapatkan hasil terbaik.

“Tea Room: Tempat Spesial untuk Menikmati Teh Premium Berkualitas”

Di tengah pesatnya perkembangan budaya minum teh, tea room kini semakin populer di kalangan penikmat teh di Indonesia. Meskipun kedai teh tidak seumum kafe, kini semakin banyak tempat yang menyediakan pengalaman minum teh yang lebih intim dan nyaman. Dalam tea room, pengunjung dapat menikmati teh premium hingga teh ceremonial dalam suasana yang lebih tenang dan santai.

Berbeda dengan tea house atau rumah minum teh yang cenderung menyediakan menu lebih lengkap, tea room menawarkan konsep yang lebih sederhana namun tetap mengutamakan kualitas teh. Di dalam tea room, para pengunjung akan dimanjakan dengan pilihan teh berkualitas tinggi, baik dalam bentuk loose leaf tea, teh artisan, maupun tisane herbal.

Loose leaf tea, yang berupa daun teh utuh atau cacahan, menjadi favorit bagi mereka yang ingin merasakan cita rasa teh yang lebih kuat dan autentik. Teh artisan, yang merupakan kombinasi dari beberapa jenis teh dengan perasa alami, juga dapat dinikmati di tea room. Perpaduan teh hijau, lavender, dan mint misalnya, menghasilkan aroma yang menenangkan dan manfaat kesehatan yang optimal.

Selain teh, tea room juga menyajikan berbagai jenis tisane, yaitu teh herbal yang terbuat dari tanaman selain daun teh, seperti jahe dan serai. Di Indonesia, tisane mungkin lebih familiar dengan sebutan teh herbal, namun di tea room, racikan ini disajikan dengan sentuhan yang lebih spesial.

Menariknya, meskipun disebut tea room, tempat ini juga tidak hanya menawarkan teh. Beberapa tea room juga menyajikan camilan ringan yang akan melengkapi waktu santai para pengunjung. Namun, camilan yang disajikan bukanlah makanan berat, melainkan hidangan ringan yang dapat memadukan rasa teh dengan berbagai bahan alami.

Peningkatan tren tea room ini tak lepas dari meningkatnya minat masyarakat terhadap teh sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Banyak orang kini lebih memilih untuk menikmati secangkir teh berkualitas, baik itu teh premium, teh herbal, atau teh artisan yang mengandung manfaat kesehatan, dibandingkan dengan minuman manis yang lebih umum ditemukan di kafe.

Seiring berkembangnya tren ini, lebih banyak tea room mulai bermunculan di berbagai kota besar Indonesia. Dengan kehangatan suasana dan kualitas teh yang tak tertandingi, tea room menjadi tempat yang pas untuk menikmati teh sambil bersantai, bercengkrama dengan teman, atau bahkan bekerja dengan suasana yang lebih tenang.

Bagi para pecinta teh, tidak ada salahnya untuk menjelajahi berbagai tea room yang kini semakin mudah ditemukan. Setiap tea room menawarkan pengalaman unik yang tak hanya mengutamakan minuman teh berkualitas, tetapi juga menyediakan berbagai sajian ringan yang pas untuk menemani waktu santai Anda. Pastikan Anda tidak ketinggalan informasi terkini mengenai tren tea room yang semakin berkembang ini!

Wisata Kopi di Bogor: Menelusuri Sejarah Melalui 3 Kedai Tertua

Berwisata ke Bogor tak hanya sekadar menikmati kuliner khas Sunda, tetapi juga bisa menjadi pengalaman untuk menelusuri sejarah, salah satunya melalui perjalanan napak tilas kopi. Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Bogor menyimpan jejak historis yang kaya, termasuk kisah penyebaran kopi yang menarik untuk diulik.

Pada Sabtu pagi (18/1), kami memulai tur bersama Bogor Historical Walk, berkumpul di Vihara Dhanagun, kawasan Suryakencana. Meski gerimis menyapa sejak awal, semangat para peserta tetap tak surut. Dipandu oleh Kang Ian, perjalanan sepanjang 3,5 jam ini membawa kami menyelami kisah kopi Malabar hingga praktik tanam paksa pada masa kolonial Belanda.

Awal Perjalanan: Kisah Kopi Malabar

Kang Ian memulai tur dengan cerita menarik tentang kopi Malabar yang ternyata tidak berasal dari tanah Priangan. Kisahnya bermula dari Baba Budan, seorang peziarah asal India yang mencuri biji kopi di Arab dan menanamnya di Teluk Malabar. Dari sana, kopi menyebar hingga Bogor melalui praktik Preangerstelsel, yaitu sistem tanam paksa kopi yang diberlakukan oleh VOC.

Namun, sistem ini meninggalkan luka bagi para pekerja. Muncul indikasi pemberontakan yang menyebabkan hancurnya pohon-pohon kopi akibat penyakit karat daun. Pada masa itu, Kebun Raya Bogor sempat menjadi lokasi penelitian kopi, tetapi kini tak ada lagi pohon kopi asli yang tersisa di kota ini.

Menyusuri Toko Kopi Legendaris di Suryakencana

Perjalanan berlanjut ke kawasan Suryakencana, tempat berdirinya toko-toko kopi bersejarah. Toko Agus, yang dikenal dengan Kopi Cap Teko, menyambut kami dengan aroma kopi robusta khas Lampung dan Aceh. Di sini, proses penggilingan hingga pengemasan masih dilakukan secara manual. Kopi dengan dominasi dark roast ini menawarkan rasa pahit yang khas dengan sedikit sentuhan asam.

Tak jauh dari Toko Agus, ada Toko Aladin yang menjual biji kopi Arabika Flores Bajawa, lengkap dengan tingkat sangrai medium dark roast. Kami mencoba kopi ini dengan metode tubruk, menghasilkan rasa kuat dengan nuansa asam manis khas buah berry.

Melangkah ke Museum Tanah dan Pertanian

Destinasi berikutnya adalah Museum Tanah dan Pertanian, yang menyimpan dokumentasi sejarah masuknya teh dan kopi di Bogor. Museum ini menampilkan berbagai jenis kopi Indonesia, seperti Arabika Gayo, Java Preanger, hingga kopi lanang yang dahulu dikonsumsi oleh rakyat biasa di era VOC.

Penutup di Toko Kopi Berusia 100 Tahun

Langkah terakhir membawa kami ke Toko Bah Sipit Cap Kacamata di kawasan Empang. Toko yang berdiri sejak 1925 ini menjadi saksi sejarah bagaimana kopi dari Bogor dibawa hingga ke tanah suci oleh jemaah haji. Dengan pemugaran modern, toko ini tetap mempertahankan nuansa tradisionalnya.

Kami menutup tur dengan segelas kopi Vietnam drip, yang menghadirkan cita rasa klasik dengan sentuhan karamel dari kental manis. Perjalanan ini bukan sekadar tentang menikmati kopi, tetapi juga menghidupkan kembali sejarah panjang kopi di Bogor, sebuah kisah yang tak lekang oleh waktu.