https://palmtreegallery.com

Spektakuler! Warga Medan Padati Lanud Soewondo Saksikan Atraksi Udara TNI AU

Pangkalan Udara Soewondo Medan menyelenggarakan kegiatan Open Base yang terbuka bagi masyarakat umum sebagai bagian dari latihan Air Refueling dan Training Local oleh TNI Angkatan Udara. Acara yang berlangsung pada Kamis, 17 April 2025 ini disambut antusias oleh ribuan warga yang datang dari berbagai penjuru Kota Medan. Dalam kegiatan ini, TNI AU memamerkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) unggulan, termasuk Pesawat Tempur Taktis Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12, Pesawat Angkut Berat C-130 Hercules milik Skadron Udara 32, dan Helikopter NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6.

Ketiga jenis pesawat tersebut dipajang secara statis di apron Charlie Lanud Soewondo dan menjadi pusat perhatian pengunjung. Tak hanya itu, masyarakat juga disuguhi atraksi udara menakjubkan yang dilakukan oleh pesawat Hawk dan helikopter Super Puma. Aksi manuver di udara tersebut sukses menghipnotis penonton dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, keluarga, hingga para pecinta kedirgantaraan.

Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak, M.Si (Han), hadir langsung dan memberikan keterangan kepada media. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara TNI AU dan masyarakat serta memberikan edukasi seputar dunia penerbangan militer. Dalam sesi tersebut, turut hadir pula Danskadron 12 Letkol Pnb Martono dan Danskadron 32 Letkol Pnb Fandi A. Pulungan, S.T., yang mendampingi jalannya acara.

Selain pertunjukan udara, Open Base ini juga menyediakan pameran alutsista dan area bermain interaktif untuk anak-anak. Semaraknya acara membuktikan bahwa kegiatan seperti ini sangat diminati dan efektif sebagai media komunikasi serta pendekatan TNI AU kepada masyarakat.

Es Krim Rasa Siput, Kreasi Unik dari easyJet untuk Rayakan Basis Baru

Pernahkah terbayang menikmati es krim dengan rasa yang tidak biasa seperti bekicot? Mungkin sebagian orang akan merasa aneh atau jijik pada pertama kali mendengarnya. Namun, itulah yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan easyJet dalam rangka merayakan pembukaan basis baru mereka di Bandara London Southend. Mereka memperkenalkan es krim rasa siput dengan tambahan bawang putih, terinspirasi dari hidangan escargot khas Prancis.

Tidak hanya rasa siput, es krim unik ini juga dihiasi dengan taburan gula renyah yang menyerupai cangkang siput, memberikan sentuhan khas bistro Paris yang elegan. Ini merupakan bagian dari koleksi lima rasa es krim inovatif, yang masing-masing menggambarkan destinasi baru dari London Southend. Salah satunya adalah Spicy Tagine, rasa es krim yang terinspirasi dari Maroko dengan kombinasi aprikot dan rempah-rempah Afrika Utara.

Selain itu, bagi penggemar kuliner Italia, ada rasa Cacio e Pepe yang menggabungkan lemon, keju parmesan, dan lada hitam, terinspirasi dari kota Pisa. Sangria and Chocolate membawa nuansa pantai Spanyol, dengan perpaduan kesegaran sangria dan cokelat, membangkitkan atmosfer kota Alicante dan Malaga. Tak ketinggalan, Pastel de Nata, es krim yang merubah custard tart khas Portugal menjadi sajian dingin yang lembut.

Garry Wilson, CEO easyJet holidays, menjelaskan bahwa pembukaan basis baru ini juga menjadi bagian dari ekspansi besar mereka, meningkatkan jumlah penerbangan dan paket liburan ke lebih banyak destinasi. EasyJet kini menambah tiga pesawat A320neo ke armadanya, menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan menyediakan lebih dari 330.000 kursi untuk pelancong yang ingin menikmati liburan musim panas mereka.

Studio Alam Gamplong: Dari Lokasi Syuting Jadi Destinasi Wisata Hits di Sleman

Studio Alam Gamplong yang berlokasi di Sleman kini menjelma menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi, meski awalnya hanya dibangun sebagai lokasi syuting film “Bumi Manusia” garapan Hanung Bramantyo. Awal pendiriannya terjadi pada tahun 2016, saat Hanung melihat potensi lahan kosong di Desa Gamplong, yang kala itu hanya berupa kebun singkong dan tanah lapang. Dengan dukungan dari warga sekitar, area tersebut akhirnya disulap menjadi studio film yang kini juga berfungsi sebagai tempat wisata edukatif.

Film “Sultan Agung” menjadi produksi pertama yang mengambil lokasi di Studio Alam Gamplong. Kesuksesan film ini disusul dengan hadirnya “Bumi Manusia”, yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Mawar Eva. Popularitas mereka turut mengangkat nama Studio Gamplong hingga viral di media sosial. Keunikan studio ini terletak pada bangunannya yang tidak permanen, memungkinkan latar film dapat disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Konsep ini membuat pengunjung bisa merasakan suasana nyata dari proses syuting film.

Seiring waktu, fasilitas di Studio Alam Gamplong terus ditingkatkan. Akses jalan yang dulu berupa tanah kini telah diaspal dan diperkuat dengan konblok, demi kenyamanan wisatawan. Rencana pengelola pun makin matang, mulai dari penambahan kanopi di area parkir hingga pelebaran lahan parkir serta fasilitas duduk yang lebih memadai. Studio Alam Gamplong kini tak sekadar lokasi film, tapi juga tempat nostalgia dan edukasi budaya yang mengesankan.

Hot Cross Buns Khas Inggris Hadirkan Nuansa Paskah Spesial di Expat. Roasters

Hot cross buns, roti manis dan sedikit pedas yang biasanya disantap di Inggris saat Jumat Agung, kini hadir di seluruh outlet Expat. Roasters di Indonesia, termasuk Surabaya. Menyambut momen Paskah, jaringan kafe premium ini menghadirkan nuansa kebersamaan melalui sajian khas yang menggugah selera serta aktivitas seru bagi anak-anak. Kehadiran menu ini bertujuan menyatukan keluarga dan komunitas dalam suasana hangat dan penuh makna.

Shae Macnamara, CEO sekaligus pendiri Expat. Roasters, menyampaikan bahwa pihaknya ingin menciptakan perayaan Paskah yang berkesan bagi siapa saja, baik keluarga, komunitas, maupun pencinta kopi. Ia menegaskan bahwa sajian hot cross buns ini adalah wujud perpaduan antara tradisi dan kreativitas khas Expat. Roasters yang diharapkan bisa menambah nilai emosional dalam perayaan.

Menu hot cross buns ini merupakan hasil kerja sama dengan Wheatfields Bakery, bakery artisan asal Bali. Roti klasik ini dihadirkan dalam tiga varian rasa yang menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern. Varian Plain menyajikan rasa autentik dengan aroma kopi Nomad khas Expat, disempurnakan dengan olesan espresso butter dan espresso glaze. Sementara itu, varian Matcha menawarkan cita rasa segar bagi pecinta teh hijau, dilengkapi dengan matcha butter. Varian terakhir, Chocolate Chip, hadir dengan isian cokelat manis yang cocok untuk anak-anak maupun penikmat cokelat sejati.

Menurut Shae, sajian ini bukan hanya lezat, tetapi juga cocok dinikmati bersama keluarga atau dijadikan hadiah spesial untuk menyemarakkan Paskah.

Museum Diponegoro Magelang, Napak Tilas Sejarah yang Bikin Merinding Sekaligus Terpukau

Bagi kamu yang sedang berkunjung ke Magelang dan ingin suasana yang berbeda dari wisata alam atau kuliner, Museum Diponegoro bisa jadi pilihan yang menarik. Terletak di tengah kota, museum ini sangat mudah diakses dan menyimpan nilai sejarah yang luar biasa. Bangunan yang dulunya markas Letnan Jenderal De Kock ini menjadi saksi bisu penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda setelah dijebak dalam sebuah perundingan. Atmosfer bangunan bergaya kolonial yang masih terjaga dengan baik akan langsung membawa kamu kembali ke masa lalu.

Salah satu ruangan di museum ini bahkan dipercaya sebagai tempat terakhir Pangeran Diponegoro duduk sebelum ditangkap. Berdiri di titik itu menghadirkan sensasi yang sulit dijelaskan, seolah kamu merasakan sendiri aura pengkhianatan dan ketegangan yang terjadi saat itu. Di dalamnya, terdapat koleksi benda-benda asli milik sang pangeran, seperti jubah, kendi, meja, serta kursi tua yang konon masih menyimpan bekas cakaran kemarahannya. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat kitab strategi perang milik Diponegoro, yang menunjukkan kecerdasan taktisnya sebagai pemimpin besar.

Museum ini dibuka dari Senin hingga Jumat, pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, dan tutup lebih awal pada hari Jumat. Tidak dipungut biaya masuk, membuatnya semakin layak dikunjungi. Bagi yang ingin merasakan pengalaman lebih khidmat, sebaiknya datang pagi hari. Museum ini bukan sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, tapi juga jendela untuk mengenal lebih dekat sosok pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Menikmati Wisata, Kuliner, dan Belanja Seru di Jonker Street, Landmark Terkenal Melaka

Wisata di Melaka akan terasa kurang lengkap jika tidak mengunjungi Jonker Street. Di sini, pengunjung dapat menikmati jalan-jalan santai, mencicipi kuliner lezat, dan berburu oleh-oleh sampai puas, bahkan tanpa khawatir kehabisan uang.

Bagi para traveler yang berangkat dengan kapal pesiar Star Voyager dari StarCruises, mereka akan dibawa untuk menikmati pesona kota Melaka, Malaysia. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi di kota ini adalah Jonker Street.

Jonker Street adalah sebuah jalan terkenal yang terletak di pusat Melaka. Lokasinya sangat strategis, berdekatan dengan Gereja Merah yang menjadi ikon kota dan hanya beberapa menit berjalan kaki dari Melaka River Cruise.

Di Jonker Street, pengunjung bisa menikmati suasana santai sembari berkeliling, makan makanan khas, dan berbelanja oleh-oleh. Di sepanjang jalan ini, terdapat berbagai kios suvenir, pedagang street food, serta kafe-kafe yang menarik untuk dikunjungi.

Salah satu jajanan yang sangat direkomendasikan adalah street food khas lokal seperti es chendol durian, ais kacang, putu piring, serta jus semangka yang unik, dibuat langsung di dalam kulit buahnya. Rasanya tentu sangat menyegarkan!

Jika ingin mencicipi makanan berat, jangan lewatkan nasi ayam yang sudah terkenal di Melaka. Atau, coba juga chicken rice ball yang menjadi ciri khas dan sulit ditemukan di tempat lain.

Untuk oleh-oleh, Jonker Street menawarkan berbagai pilihan, seperti gula Melaka, Nyonya Cake, teh tarik instan berbagai merk, hingga pia isi durian musang king yang bisa dijadikan buah tangan untuk teman dan keluarga.

Sejarah Jonker Street

Jonker Street, yang juga dikenal dengan nama Jalan Hang Jebat, sudah ada sejak abad ke-17 dan menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah Melaka. Banyak bangunan kuno yang berdiri di sepanjang jalan ini.

Dari segi arsitektur, bangunan-bangunan di Jonker Street sangat menarik dengan nuansa China dan Portugis yang kental. Hal ini tidak mengherankan karena Melaka merupakan tempat pertemuan antara penjajah Portugis dan pedagang China, yang menciptakan sebuah budaya yang unik melalui akulturasi dan asimilasi antar etnis.

Bagi kamu yang suka berburu foto Instagramable, Jonker Street adalah tempat yang tepat, karena banyak sudut menarik yang bisa dijadikan latar belakang foto.

Tips untuk Pengunjung

Bagi para traveler yang berkunjung ke Jonker Street, sebaiknya membawa uang tunai dalam mata uang Ringgit Malaysia untuk membeli makanan di pedagang street food. Sementara untuk belanja di kios oleh-oleh dan suvenir, sebagian besar sudah menerima pembayaran melalui kartu debit atau kredit yang diterbitkan oleh bank Indonesia.

Pastikan juga mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, karena pengunjung akan banyak berjalan kaki. Pada siang hari, cuaca di Jonker Street cenderung sangat panas, jadi jangan lupa untuk membawa sunscreen, kacamata hitam, atau payung jika merasa kurang nyaman dengan terik matahari.

Misteri Pizza Bulat Dalam Kotak Persegi: Logika di Balik Lezatnya

Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa pizza yang bentuknya bulat justru dikemas dalam kotak persegi? Meskipun terdengar sepele, ternyata alasannya cukup logis dan berkaitan erat dengan efisiensi produksi. Dilansir dari Mirror UK, bentuk kotak persegi dipilih karena lebih mudah dan murah untuk dibuat. Kotak berbentuk lingkaran memang bisa diproduksi, tetapi prosesnya jauh lebih kompleks. Biasanya kotak bulat terdiri dari beberapa bagian atau perlu mesin khusus, bahkan harus terdiri dari wadah dan tutup terpisah, sehingga lebih memakan biaya dan waktu.

Sebaliknya, kotak persegi bisa dibuat dari satu lembar karton yang mudah dilipat dan dirakit, menjadikannya pilihan ideal bagi restoran yang melayani pesanan dalam jumlah besar setiap harinya. Namun, mengapa pizzanya tidak dibuat kotak sekalian agar lebih pas dengan kemasannya? Rupanya, adonan pizza cenderung membentuk lingkaran secara alami karena sifat elastis dari gluten, sehingga lebih mudah dibentuk dan dipanggang dalam bentuk tersebut.

Selain itu, bentuk segitiga hasil potongan pizza bulat sudah menjadi ciri khas yang sulit ditinggalkan. Menariknya, Apple sempat mematenkan desain kotak pizza bulat pada 2012 untuk digunakan di kafetaria internal mereka, namun desain tersebut tidak populer di pasaran.

Fakta unik lainnya, pizza telah ada sejak zaman kuno, jauh sebelum dikenal di Italia. Bahkan ada pizza termahal di dunia senilai Rp201 juta dan pizza pernah dikirim ke luar angkasa oleh Pizza Hut. Oh ya, Pizza Hawaii ternyata diciptakan di Kanada, bukan Hawaii!

Dukung Pariwisata Berkelanjutan, DIY Siapkan Raperda Berbasis Budaya

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkum) DIY berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dengan mendorong penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pariwisata Berbasis Budaya. Raperda ini bertujuan untuk memadukan sektor pariwisata yang berorientasi pada keuntungan ekonomi dengan upaya pelestarian budaya, yang menjadi identitas kuat Yogyakarta.

Penyusunan Raperda ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat di tingkat kalurahan dan kelurahan, agar mereka tidak hanya menjadi penonton dalam sektor pariwisata, tetapi juga dapat berperan aktif dalam mengelola dan mempromosikan kekayaan budaya lokal. Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum (P3H), Soleh Joko Sutopo, menjelaskan pentingnya keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan pelestarian budaya. Menurutnya, perlu ada regulasi yang bisa menyatukan dua kepentingan tersebut agar tercipta pariwisata yang berkelanjutan tanpa mengorbankan tradisi.

Raperda ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, pelaku pariwisata, dan komunitas budaya. Harapan besar disematkan pada regulasi ini, agar dapat segera disahkan dan diterapkan untuk memperkuat posisi DIY sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia. Kepala Kanwil Kemenkum DIY, Agung Rektono Seto, menambahkan bahwa pihaknya siap memfasilitasi proses penyusunan regulasi yang aplikatif dan berkualitas. Selain itu, Raperda ini juga diharapkan menjadi payung hukum yang melindungi hak-hak masyarakat adat dan pelaku budaya, sekaligus mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Yogyakarta.

8 Tempat Wisata Alam Menarik di Kawah Ijen yang Wajib Dikunjungi

Kawah Ijen yang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso bukan hanya terkenal dengan fenomena api biru yang memukau, tetapi juga menyimpan berbagai destinasi wisata alam yang menarik dan cocok untuk petualangan. Kawasan ini menawarkan banyak pilihan wisata yang dapat dinikmati dengan budget yang terjangkau, sehingga sangat ramah di kantong. Salah satunya adalah Air Terjun Kampung Anyar di Desa Taman Suruh, Banyuwangi. Di sini, pengunjung bisa menikmati tiga air terjun sekaligus, yakni Jagir, Bidadari, dan Sumber Pawon, dengan suasana yang sejuk dan alami.

Air Terjun Kalibendo terletak tak jauh dari Kampung Anyar, menyatu dengan kebun kopi dan cengkeh, serta memberikan pengalaman yang lebih mendalam dengan alam. Tempat ini juga terjangkau bagi para wisatawan yang mencari destinasi hemat. Air Terjun Blawa di sisi Bondowoso menawarkan keunikan dengan air belerang yang mengalir dari Kawah Ijen, memberikan tantangan sekaligus pemandangan yang menyegarkan mata. Di dekatnya, terdapat Air Terjun Kali Pait, yang memiliki warna kekuningan karena kandungan belerang, menjadikannya tempat yang antimainstream namun tetap aman untuk dijelajahi.

Kawah Wurung, yang dikenal dengan padang rumput mirip Bukit Teletubbies, adalah tempat yang ideal bagi pemula yang ingin menikmati trekking ringan sambil menikmati hamparan hijau. Kawah Bulan Sabit, dengan bentuknya yang unik seperti bulan sabit, menawarkan pemandangan alam yang eksotis dan jarang ditemukan di tempat lain. Setelah beraktivitas seharian, Pemandian Air Panas Blawan adalah tempat yang pas untuk relaksasi. Kandungan belerangnya diyakini bermanfaat untuk kulit dan otot.

Terakhir, Perkebunan Kalibendo menawarkan pengalaman menikmati nuansa hijau sambil mempelajari cara tradisional mengolah kopi, plus menikmati secangkir kopi langsung dari sumbernya. Kawasan Kawah Ijen benar-benar menawarkan pengalaman alam yang lengkap, dari trekking hingga relaksasi, semua bisa dinikmati dalam satu perjalanan.

Menelusuri Bunker Peninggalan Belanda yang Kini Menjadi Habitat Kelelawar di Magelang

Di Kota Magelang, Jawa Tengah, terdapat sebuah bangunan bersejarah yang merupakan peninggalan dari masa penjajahan Belanda. Bangunan tersebut adalah sebuah bunker yang kini dalam kondisi terabaikan dan menjadi tempat tinggal bagi kelelawar.

Bunker ini terletak tepat di belakang Kantor Kecamatan Magelang Tengah, yang juga dikenal dengan sebutan kawasan Kwarasan. Keberadaannya mungkin tidak banyak diketahui oleh warga sekitar, padahal lokasi bunker ini cukup dekat dengan pemukiman penduduk.

Untuk mengakses bunker ini, pengunjung harus melewati pintu masuk yang lebarnya sekitar 1,5 meter, dengan ketinggian bangunan mencapai 3,5 meter. Jalan masuk menuju bunker tersebut berbentuk seperti lorong sempit, dan pengunjung akan menemui pintu lain di dalamnya. Karena hanya ada satu lubang ventilasi udara, kondisi di dalam bunker tersebut cukup gelap.

Bunker ini memiliki enam ruangan, dengan empat ruangan berukuran sekitar 3,5 x 3,5 meter, sementara dua ruangan lainnya lebih kecil. Terdapat juga pintu keluar yang saat ini tertutup tanah, dan bagian dalam bunker sudah dipenuhi oleh kelelawar. Aroma tidak sedap yang datang dari tumpukan kotoran kelelawar pun kerap tercium saat berada di dalam bunker.

Salah seorang warga setempat, Tari (30), menyatakan bahwa kondisi bunker sangat memprihatinkan karena tidak terawat. Ia percaya bahwa jika bunker ini dirawat dengan baik, bisa menjadi destinasi wisata menarik di Magelang.

Senada dengan itu, Bagus Priyana, seorang pegiat Komunitas Kota Toea Magelang, menambahkan bahwa bunker ini merupakan salah satu peninggalan yang masih bisa ditemukan di kota tersebut, terutama di kawasan Kwarasan. Bagus juga menjelaskan bahwa bunker ini dulunya digunakan sebagai tempat perlindungan saat perang, dengan kapasitas ruang yang disesuaikan dengan jumlah penduduk pada waktu itu.

Bagus berharap Pemerintah Kota Magelang dapat melakukan konservasi terhadap bunker tersebut agar bisa dipromosikan sebagai objek wisata. Ia menyarankan agar bunker tersebut diperbaiki, karena tidak banyak kota yang memiliki bunker yang dapat diakses oleh publik.

Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, mengungkapkan bahwa bangunan-bangunan bersejarah, termasuk bunker ini, akan segera diinventarisasi dan direncanakan untuk direvitalisasi sebagai bagian dari program pengembangan wisata di Kota Magelang.